Risiko Seks melalui Oral, Vaginal, dan Anal terhadap Penularan HIV
Perbandingan tingkat risiko penularan HIV melalui hubungan seksual oral, vaginal, dan anal. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko dan pencegahannya.
Perbandingan tingkat risiko penularan HIV melalui hubungan seksual oral, vaginal, dan anal. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko dan pencegahannya.
HPV disebabkan oleh human papiloma virus, yang merupakan virus DNA. HIV disebabkan oleh human imunodefisiensi virus, yang merupakan virus RNA. Berikut ulasannya.
Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroba oportunistik. Pada orang dengan HIV, infeksi oportunistik dapat terjadi jika jumlah sel CD4 turun di bawah 200 sel per mililiter darah. Berikut ulasannya.
ARV dapat menyebabkan efek samping, salah satunya adalah kerontokan rambut. Berikut ulasan penyebab, jenis ARV yang dapat menyebabkan kerontokan, dan cara mencegahnya
Menelaah lebih lanjut tentang cara kerja tes HIV di Puskesmas dengan metode Rapid Test 3 Reagen dan tingkat akurasinya.
PEP adalah penggunaan obat ARV dalam waktu 72 jam selama 28 hari setelah kemungkinan terpapar HIV.
Lidah berwarna putih adalah salah satu gejala yang sering dikhawatirkan sebagai tanda HIV. Apakah hal tersebut benar?
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), yaitu upaya pencegahan penularan HIV melalui obat yang diminum setiap hari untuk mencegah tertular HIV.
Tes HIV Mandiri melalui Oral Fluid Test adalah metode diagnostik HIV melalui cairan mulut sebagai sampel untuk mendeteksi keberadaan HIV dalam tubuh.
Gonore dan sifilis adalah dua jenis Infeksi Menular Seksual (IMS), namun memiliki perbedaan signifikan dalam penyebab, gejala, serta pengobatan.