Risiko Seks melalui Oral, Vaginal, dan Anal terhadap Penularan HIV
Perbandingan tingkat risiko penularan HIV melalui hubungan seksual oral, vaginal, dan anal. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko dan pencegahannya.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, cairan sperma, cairan pra-ejakulasi, cairan vagina, cairan rektum, dan air susu ibu.
Hubungan seksual merupakan faktor terbesar penularan HIV. Berikut adalah perbandingan tingkat risiko penularan HIV melalui hubungan seksual oral, vaginal, dan anal.
Risiko penularan HIV melalui hubungan seksual oral relatif rendah. Hal ini karena karena cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti air mani, cairan pra-ejakulasi, dan cairan vagina, tidak langsung bersentuhan dengan aliran darah. Namun, risiko penularan tetap ada, terutama jika terdapat luka atau lecet pada mulut atau tenggorokan. Luka atau lecet ini dapat memungkinkan HIV masuk ke aliran darah.
Risiko penularan HIV melalui seks oral dapat meningkat jika terjadi ejakulasi di mulut karena sperma merupakan salah satu medium HIV yang tinggi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), risiko penularan HIV melalui seks oral adalah sekitar 0,04%. Angka ini berarti bahwa dari 10.000 orang yang melakukan seks oral dengan pasangan yang terinfeksi HIV, hanya sekitar 4 orang yang tertular HIV.
Risiko penularan HIV melalui hubungan seksual vaginal relatif tinggi. Hal ini karena vagina dan serviks memiliki selaput lendir yang tipis dan mudah terluka. Luka atau lecet ini dapat memungkinkan HIV masuk ke aliran darah.
Selain itu, hubungan seksual vaginal dapat menyebabkan robekan pada kulit atau selaput lendir vagina, yang juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV.
Risiko penularan HIV melalui hubungan seksual anal adalah yang tertinggi. Hal ini karena anus dan rektum tidak memiliki selaput lendir yang melindunginya dari luka. Luka atau lecet ini dapat memungkinkan HIV masuk ke aliran darah.
Selain itu, hubungan seksual anal dapat menyebabkan robekan pada kulit atau selaput lendir anus dan rektum, yang juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV.
Selain jenis hubungan seksual, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV, yaitu:
Untuk mencegah penularan HIV, sebaiknya lakukan hal-hal berikut:
Risiko penularan HIV berbeda-beda tergantung pada jenis hubungan seksual dan faktor-faktor lain yang ada. Untuk mencegah penularan HIV, sebaiknya lakukan hubungan seksual yang aman dan konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki gejala HIV.*
—
Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.
Perbandingan tingkat risiko penularan HIV melalui hubungan seksual oral, vaginal, dan anal. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko dan pencegahannya.
HPV disebabkan oleh human papiloma virus, yang merupakan virus DNA. HIV disebabkan oleh human imunodefisiensi virus, yang merupakan virus RNA. Berikut ulasannya.