Tuberkulosis pada Pasien dengan Infeksi HIV

Screenshot 20221201 164353 Gallery Copy 1024x683
Ilustrasi

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Tuberkulosis (TB) merupakan dua penyakit yang menjadi beban kesehatan global yang signifikan. Kedua penyakit ini sering kali terkait erat, dengan infeksi TB menjadi salah satu penyebab utama kematian pada pasien dengan HIV.

Penting untuk memahami tentang hubungan antara TB dan HIV, dampaknya pada sistem kekebalan tubuh, serta pentingnya diagnosis, pencegahan, dan pengobatan yang tepat bagi pasien dengan kedua penyakit ini.

Hubungan antara Tuberkulosis dan HIV

Tuberkulosis adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang menyerang organ-organ tubuh utama, terutama paru-paru. Adapun HIV adalah virus yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh, membuat individu yang terinfeksi rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik, termasuk infeksi TB.

Pasien dengan HIV memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi TB dan mengalami perkembangan TB aktif yang lebih cepat dan berat dibandingkan dengan individu yang tidak terinfeksi HIV.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, TBC merupakan tantangan bagi pengendalian HIV AIDS karena merupakan infeksi oportunistik terbanyak (49%) pada penderita HIV/AIDS. 

Dampak pada Sistem Kekebalan Tubuh

HIV merusak sel-sel kekebalan tubuh yang disebut limfosit CD4+, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan tidak dapat melawan infeksi dengan efektif.

Ketika pasien dengan HIV terinfeksi TB, bakteri TB dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar ke organ-organ tubuh lainnya, terutama paru-paru. Infeksi TB pada pasien dengan HIV juga memiliki kemungkinan tinggi untuk berkembang menjadi TB dengan resistensi obat, yang sulit diobati.

Diagnosa dan Pencegahan

Diagnosis TB pada pasien dengan HIV dapat menjadi lebih sulit dibandingkan dengan pasien yang tidak terinfeksi HIV. Gejala TB pada pasien dengan HIV sering kali tidak khas dan tidak spesifik, sehingga dapat menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.

Oleh karena itu, penting bagi pasien dengan HIV untuk menjalani skrining TB secara rutin dan memperhatikan gejala yang mungkin muncul.

Pencegahan TB pada pasien dengan HIV melibatkan upaya untuk mengendalikan penyebaran infeksi TB dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Program pencegahan yang efektif meliputi terapi Antiretroviral (ART) untuk menekan replikasi virus HIV, pemberian Profilaksis TB kepada individu yang terpapar TB, serta pemberian vaksinasi BCG pada anak-anak dengan HIV yang tidak memiliki tanda-tanda TB aktif.

Pengobatan dan Perawatan

Pengobatan TB pada pasien dengan HIV melibatkan penggunaan terapi kombinasi obat TB yang efektif dan terkoordinasi dengan terapi Antiretroviral (ART) yang tepat. Terapi ART membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi risiko kemajuan penyakit HIV dan TB.

Penting bagi pasien untuk mengikuti rencana pengobatan dengan disiplin dan menjalani pemantauan rutin oleh tenaga medis.

Selain itu, dukungan psikososial juga penting bagi pasien dengan TB dan HIV. Pemahaman yang baik tentang penyakit, perawatan yang tepat, dan dukungan emosional dapat membantu pasien dalam menghadapi tantangan yang dihadapi.

Kesimpulan

Tuberkulosis pada pasien dengan HIV merupakan masalah kesehatan yang signifikan dan memerlukan perhatian khusus. Hubungan erat antara TB dan HIV menyebabkan kedua penyakit ini saling mempengaruhi dan memperburuk kondisi pasien. Upaya pencegahan, diagnosis dini, pengobatan yang tepat, dan perawatan yang komprehensif adalah kunci untuk mengurangi beban penyakit ini. Kolaborasi antara tenaga medis, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat secara keseluruhan diperlukan untuk mengatasi TB pada pasien dengan HIV dan mengurangi dampaknya terhadap individu dan masyarakat secara luas.*

Bagikan Artikel

Bagi yang berminat melakukan konseling HIV (IMS & VCT) silakan kontak konselor Ira Fatmawati, S.Kep di link berikut:

Ira_Fatmawati_konselor2
Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Dokumen 17
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terkait

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.