Perbedaan ARV Jenis TLE dan TLD

Berikut adalah perbandingan ARV jenis TLE dan TLD dari segi resistensi, efek samping, interaksi obat, frekuensi minum, dan harga. Disertai tabel.
Large Obat Arv Aids 81f05580991e2f2addee5ec9f63aefec

Daftar Isi

Pengobatan antiretroviral (ARV) adalah pengobatan standar untuk infeksi HIV. ARV bekerja dengan cara menekan pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh, sehingga dapat membantu mencegah penularan HIV dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV (ODHIV).

Saat ini, terdapat dua jenis ARV yang paling umum digunakan di Indonesia, yaitu TLE dan TLD. Kedua jenis ARV ini memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi kandungan obat, efektivitas, efek samping, dan harga.

Baca juga: Berapa Lama Pengobatan ARV Sampai Viral Load Undetectable?

TLE dan TLD termasuk dalam jenis ARV Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed Dose Combination (FDC), yaitu kombinasi tiga atau dua jenis obat yang dikemas dalam satu pil. Berbeda dengan jenis ARV obat tunggal yang hanya mengandung satu jenis obat.

TLE (Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz)

TLE adalah kombinasi tiga obat ARV, yaitu Tenofovir, Lamivudine, dan Efavirenz. Tenofovir dan lamivudine adalah inhibitor nukleosida reverse transkriptase (NRTIs), sedangkan efavirenz adalah inhibitor non-nukleosida reverse transkriptase (NNRTIs).

Efektivitas TLE dalam menekan virus HIV cukup tinggi. Namun, TLE juga memiliki beberapa efek samping, seperti:

  • Gangguan tidur
  • Mimpi buruk
  • Pusing
  • Mual
  • Diare
  • Lemas
  • Sakit kepala

TLE memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Biaya lebih terjangkau. TLE umumnya lebih terjangkau daripada TLD.
  • Lebih tersedia di banyak negara. TLE lebih tersedia di banyak negara daripada TLD.

TLE juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

  • Kemungkinan resistensi obat lebih tinggi. 
  • Efek samping lebih banyak.
  • Interaksi obat lebih banyak. Efavirenz berinteraksi dengan banyak obat lain.

TLD (Tenofovir, Lamivudine, Dolutegravir)

TLD adalah kombinasi tiga obat ARV, yaitu Tenofovir, Lamivudine, dan Dolutegravir. Dolutegravir adalah inhibitor integrase (INSTI), yang bekerja dengan cara mencegah virus HIV untuk bergabung dengan DNA sel inang.

TLD memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan TLE, dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Efek samping TLD yang paling umum adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Diare

TLD memiliki beberapa keunggulan dibandingkan TLE, antara lain:

  • Kemungkinan resistensi obat lebih rendah. Dolutegravir, salah satu komponen TLD, adalah obat yang sangat efektif dalam menghambat virus HIV.
  • Efek samping lebih sedikit. Efek samping yang lebih sedikit. Efek samping yang lebih serius, seperti hepatotoksisitas (kerusakan hati), jarang terjadi.
  • Interaksi obat lebih sedikit. Dolutegravir tidak berinteraksi dengan banyak obat lain.

Namun, TLD juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

  • Biaya lebih mahal. TLD umumnya lebih mahal daripada TLE.
  • Belum tersedia di semua negara. TLD masih belum tersedia di semua negara atau agak susah didapatkan dibandingkan TLE.
  • TLD tidak boleh digunakan untuk orang dengan gangguan ginjal

Berikut adalah ringkasan perbandingan TLE dan TLD dalam bentuk tabel:

KarakteristikTLDTLE
Jenis obatTenofovir, Lamivudine, dan DolutegravirTenofovir, Lamivudine, dan Efavirenz
Jenis inhibitorIntegrase strand transfer inhibitor (INSTI)Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
Kemungkinan resistensi obatLebih rendahLebih tinggi
Efek sampingLebih sedikitLebih banyak
Interaksi obatLebih sedikitLebih banyak
Frekuensi minum obatSekali sehariDua kali sehari
HargaRelatif lebih mahalRelatif lebih murah

Pemilihan jenis ARV yang tepat untuk masing-masing individu harus dilakukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan dan faktor-faktor lain yang menyertai.*

Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.

Bagikan artikel

Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.

Ira_Fatmawati_konselor2
Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Dokumen 17
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terbaru

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.