Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.
Pengobatan antiretroviral (ARV) adalah pengobatan standar untuk infeksi HIV. ARV bekerja dengan cara menekan pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh, sehingga dapat membantu mencegah penularan HIV dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV (ODHIV).
Saat ini, terdapat dua jenis ARV yang paling umum digunakan di Indonesia, yaitu TLE dan TLD. Kedua jenis ARV ini memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi kandungan obat, efektivitas, efek samping, dan harga.
Baca juga: Berapa Lama Pengobatan ARV Sampai Viral Load Undetectable?
TLE dan TLD termasuk dalam jenis ARV Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed Dose Combination (FDC), yaitu kombinasi tiga atau dua jenis obat yang dikemas dalam satu pil. Berbeda dengan jenis ARV obat tunggal yang hanya mengandung satu jenis obat.
TLE adalah kombinasi tiga obat ARV, yaitu Tenofovir, Lamivudine, dan Efavirenz. Tenofovir dan lamivudine adalah inhibitor nukleosida reverse transkriptase (NRTIs), sedangkan efavirenz adalah inhibitor non-nukleosida reverse transkriptase (NNRTIs).
Efektivitas TLE dalam menekan virus HIV cukup tinggi. Namun, TLE juga memiliki beberapa efek samping, seperti:
TLE memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
TLE juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
TLD adalah kombinasi tiga obat ARV, yaitu Tenofovir, Lamivudine, dan Dolutegravir. Dolutegravir adalah inhibitor integrase (INSTI), yang bekerja dengan cara mencegah virus HIV untuk bergabung dengan DNA sel inang.
TLD memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan TLE, dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Efek samping TLD yang paling umum adalah:
TLD memiliki beberapa keunggulan dibandingkan TLE, antara lain:
Namun, TLD juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
Berikut adalah ringkasan perbandingan TLE dan TLD dalam bentuk tabel:
Karakteristik | TLD | TLE |
---|---|---|
Jenis obat | Tenofovir, Lamivudine, dan Dolutegravir | Tenofovir, Lamivudine, dan Efavirenz |
Jenis inhibitor | Integrase strand transfer inhibitor (INSTI) | Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI) |
Kemungkinan resistensi obat | Lebih rendah | Lebih tinggi |
Efek samping | Lebih sedikit | Lebih banyak |
Interaksi obat | Lebih sedikit | Lebih banyak |
Frekuensi minum obat | Sekali sehari | Dua kali sehari |
Harga | Relatif lebih mahal | Relatif lebih murah |
Pemilihan jenis ARV yang tepat untuk masing-masing individu harus dilakukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan dan faktor-faktor lain yang menyertai.*
Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.
Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.
Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.