Konseling Pra Tes VCT

Ilustrasi: pkbi-diy.info

Sesuai dengan Permenkes No.74 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV, bahwa Voluntary Counselling & Testing (VCT) atau Konseling dan Tes Sukarela (KTS) merupakan komponen penting pada layanan tes HIV.

VCT dilakukan oleh Konselor HIV, yaitu seseorang yang memberikan konseling tentang HIV dan telah terlatih.

Konseling dilaksanakan bagi klien baik sebelum tes, sesudah tes dan selama perawatan HIV . Konseling diutamakan bagi mereka yang berisiko dan menolak tes, klien dengan kebutuhan khusus, serta setelah dilakukan tes HIV berupa konseling lanjutan bagi ODHA.

Konseling pra tes adalah dialog antara klien dan konselor yang bertujuan menyiapkan klien menjalani tes HIV dan membantu klien memutuskan akan tes atau tidak.

Dalam konseling pra-tes dilakukan pemberian informasi, penilaian risiko dan respon kebutuhan emosi klien. Masalah emosi yang menonjol adalah rasa takut melakukan tes HIV karena berbagai alasan termasuk ketidaksiapan menerima hasil tes, perlakuan diskriminasi, stigmatisasi masyarakat dan keluarga.

Ruang lingkup konseling pra-tes pada VCT adalah:

  1. Alasan kunjungan, informasi dasar tentang HIV dan klarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV;
  2. Penilaian risiko untuk membantu klien memahami faktor risiko;
  3. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan HIV;
  4. Memberikan pengetahuan tentang implikasi terinfeksi HIV dan memfasilitasi diskusi cara menyesuaikan diri dengan status HIV;
  5. Melakukan penilaian sistem dukungan termasuk penilaian kondisi kejiwaan jika diperlukan;
  6. Meminta informed consent sebelum dilakukan tes HIV; dan
  7. Menjelaskan pentingnya menyingkap status untuk kepentingan pencegahan, pengobatan dan perawatan.

Pemberian informasi dasar terkait HIV bertujuan agar klien:

  • Memahami cara pencegahan, penularan HIV, perilaku berisiko;
  • Memahami pentingnya tes HIV; dan
  • Mengurangi rasa khawatir dalam tes HIV.

Konselor dalam proses pra tes berupaya menggali latar belakang kedatangan klien untuk mengikuti konseling HIV dan memfasilitasi kebutuhan agar proses tes HIV dapat memberikan penguatan untuk menjalani hidup lebih sehat dan produktif.

Komunikasi perubahan perilaku adalah unsur penting dalam konseling pra tes yang tidak boleh dihilangkan. Kecemasan yang dirasakan oleh klien dalam menghadapi masalah HIV adalah salah satu subyek dalam konseling HIV.

Konselor akan melakukan wawancara dengan klien untuk memahami latar belakang klien, riwayat seksual atau penggunaan NAPZA, dan risiko penularan HIV. Konselor juga akan memberikan informasi tentang HIV/AIDS, termasuk cara penularan, gejala, pengobatan, dan pencegahan.

Konselor akan membantu klien memahami manfaat dan risiko tes HIV, serta kemungkinan hasil tes. Konselor juga akan memberikan dukungan kepada klien jika mereka memutuskan untuk menjalani tes HIV.

Jika klien memutuskan untuk menjalani tes HIV, konselor akan menjelaskan prosedur tes dan kemungkinan hasil tes. Konselor juga akan membantu klien mempersiapkan diri untuk menerima hasil tes.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjalani konseling pra test HIV:

  • Datanglah ke layanan VCT, baik ke Puskesmas, Rumah Sakit, atau tempat-tempat penyedia VCT lainnya, maupun melalui online, dengan pikiran terbuka dan siap untuk menerima informasi.
  • Jujurlah kepada konselor tentang riwayat seksual dan penggunaan NAPZA Anda.
  • Tanyakan pertanyaan apa pun yang Anda miliki tentang HIV/AIDS.
  • Dengarkan dengan cermat apa yang dikatakan konselor.
  • Jangan takut untuk meminta dukungan dari konselor.

 

Jangan ragu, konseling pra test HIV adalah kesempatan bagi Anda untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat tentang tes HIV. Kami siap membantu Anda.*

Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.

Ira_Fatmawati_konselor2
Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terbaru

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.