Tes HIV di Puskesmas dengan Rapid Test 3 Reagen: Cara dan Tingkat Akurasi

Menelaah lebih lanjut tentang cara kerja tes HIV di Puskesmas dengan metode Rapid Test 3 Reagen dan tingkat akurasinya.
Tes Hiv Di Puskesmas Dengan 3 Reagen

Daftar Isi

Tes HIV adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus HIV atau tidak. Tes HIV dapat dilakukan di berbagai tempat, termasuk di puskesmas sebagai fasyankes tingkat pertama.

Metode Tes HIV di Puskesmas

Pemeriksaan HIV di puskesmas umumnya menggunakan metode Rapid Test Antibodi (Ab). Rapid test antibodi adalah tes yang mendeteksi keberadaan antibodi HIV dalam darah. Antibodi HIV adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV. Rapid test antibodi dapat mendeteksi infeksi HIV dalam waktu 3-12 minggu setelah paparan virus. 

Hasil rapid test dapat dilihat secara cepat, yaitu 20-30 menit setelah pasien diambil sampel darahnya dari ujung jari.

Metode tes HIV di Puskesmas sesuai dengan standar pengendalian HIV nasional, yaitu menggunakan metode Rapid Test dengan 3 Reagen yang berbeda atau yang dikenal dengan metode “Pemeriksaan Anti HIV Strategi III”.

Baca juga: 

 

Hal tersebut mengacu pada Permenkes Nomor 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV, Permenkes Nomor 15 tahun 2015 tentang Laboratorium HIV dan Infeksi Oportunistik, dan Permenkes Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak.

Cara Kerja Tes HIV di Puskesmas dengan 3 Reagen

Untuk menjaga akurasi, penggunaan rapid test HIV dengan 3 reagen harus berdasarkan standar sebagai berikut: 

  • Reagen 1: harus yang memiliki tingkat sensitivitas 99%.
  • Reagen 2: harus yang memiliki tingkat spesifisitas 98%.
  • Reagen 3: harus yang memiliki tingkat spesifisitas 99%.

 

Apa itu sensitifitas dan bedanya dengan spesifisitas?

Sensitivitas mengukur kemampuan tes untuk mendeteksi kasus positif HIV yang sebenarnya, sementara spesifisitas mengukur kemampuannya untuk mengidentifikasi kasus yang bukan HIV atau negatif HIV.

Adapun alur tes HIV di Puskesmas dapat dilihat pada bagan berikut:

alur-HIV

Secara singkat, dari bagan tersebut cara interpretasi hasil tes HIV dengan 3 reagen adalah:

  • Hasil Positif: Apabila hasil dari ketiga reagen adalah reaktif.
  • Hasil Negatif: Apabila hasil reagen pertama negatif; atau apabila pada reagen pertama reaktif tapi pada pengulangan reagen kedua dan ketiga non reaktif; atau apabila salah satu reagen reaktif tapi tidak berisiko.
  • Hasil Indeterminate atau Inkonklusif: Apabila dua hasil reagen reaktif; atau apabila hanya satu reagen reaktif tapi berisiko atau pasangan berisiko.

Contoh Hasil Tes di Puskesmas dengan 3 Reagen

Berikut ini adalah contoh hasil tes HIV dengan rapid test 3 reagen di Puskesmas beserta interpretasi hasilnya:

Tes-HIV-di-Puskesmas-dengan-3-Reagen

Interpretas-Hasil-Tes-HIV-Puskesmas-3-Reagen

Dari contoh di atas, seorang pasien yang datang ke layanan VCT Puskesmas dengan hasil pemeriksaan: Syphilis Negatif dan Antibodi HIV Positif. 

Bagaimana penjelasan rincinya?

  1. Reagen pertama yang digunakan adalah merek produk SD HIV/Syphilis Duo dengan spesifikasi teknis sesuai deskripsi di e-katalog: HIV (Sensitivitas 100%, Spesifisitas 100%); Syphilis (Sensitivitis 100%, Spesifisitas 99.1%). Berarti telah sesuai dan di atas standar. Hasil dari reagen pertama menunjukkan hasil HIV Reaktif dan Syphilis Non Reaktif. Indikatornya adalah terdapat dua garis, yaitu garis pada C (Control) dan garis pada HIV.
  2. Reagen kedua yang digunakan adalah merek produk HIV 1/2 Diagnostar yang memiliki aspek teknis sensitivitas dan spesifisitas di atas 98%. Hasil dari reagen kedua menunjukkan hasil HIV Reaktif. Terlihat dari indikator terdapat dua garis, yaitu garis pada C (Control) dan T (Tes).
  3. Reagen ketiga yang digunakan adalah merek produk SD Biosensor HIV 1/2 Ab 3 Line, yaitu produk rapid test antibodi yang memiliki kemampuan mendeteksi HIV tipe 1 dan tipe 2. Spesifikasi produk SD Biosensor seperti tertulis memiliki tingkat Sensitifitas 100% dan Spesifisitas 100%. Hasil dari reagen ketiga menunjukkan hasil HIV Reaktif. Terlihat dari indikator terdapat dua garis, yaitu garis pada C (Control) dan garis pada T1 (Tes HIV tipe 1).

Tingkat Akurasi Hasil Tes HIV di Puskesmas dengan 3 Reagen

Jika dilakukan secara terpisah, rapid test antibodi HIV memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi, yaitu 92%. Namun, dikarenakan di Puskesmas menggunakan metode 3 reagen, maka tingkat akurasinya tinggi, yaitu 99%.

Baca juga: 

 

Puskesmas, seperti telah disebutkan, menerapkan metode rapid tes dengan  “Pemeriksaan HIV Strategi III” atau dengan 3 reagen, yang hasilnya dalam mayoritas kasus adalah dapat dipercaya atau valid.

Namun, perlu juga dicatat, bahwa rapid test antibodi dapat menghasilkan hasil negatif palsu pada orang yang baru terinfeksi HIV, dikarenakan terdapat kemungkinan masih berada pada masa jendela (window period). Jika diperlukan, dapat melakukan tes ulang pada waktu 3 bulan setelah merasa terpapar virus atau sejak melakukan aktivitas seksual beresiko.

Tindak Lanjut

  • Tindak lanjut hasil tes HIV positif: Rujuk ke Pengobatan HIV
  • Tindak lanjut hasil negatif: Apabila hasil negatif namun berisiko dianjurkan pemeriksaan ulang minimum 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan dari pemeriksaan pertama sampai satu tahun. Dan, apabila hasil negatif dan tidak berisiko dianjurkan untuk menerapkan perilaku hidup sehat.
  • Tindak lanjut hasil indeterminate atau inkonklusif: Tes perlu diulang dengan spesimen baru minimun setelah dua minggu dari pemeriksaan pertama. Apabila hasil tetap indeterminate, dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR; Apabila sarana pemeriksaan PCR tidak memungkinkan, rapid tes diulang 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dari pemeriksaan awal.

Konseling

Hasil tes HIV yang positif atau negatif harus dibicarakan dengan profesional medis yang kompeten. Tes HIV adalah langkah awal dalam mendiagnosis infeksi HIV. Penting untuk mendiskusikan hasil tes HIV dan pertanyaan Anda dengan tenaga medis atau konselor kesehatan yang berpengalaman.*

Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.

Bagikan artikel

Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.

Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Dokumen 17
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terkait

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.