Tes HIV Mandiri Menggunakan One Step: Akurasi dan Cara

Salah satu cara untuk mendeteksi HIV adalah dengan melakukan tes HIV. Tes HIV dapat dilakukan di laboratorium, klinik, atau bahkan di rumah sendiri menggunakan alat tes HIV mandiri.

Salah satu alat tes HIV mandiri yang populer di Indonesia adalah “One Step: Alat Uji HIV 1 & 2”. Sesuai namanya, alat tes ini mampu mendeteksi HIV tipe 1 dan 2 melalui tetesan darah. Umumnya produk One Step yang dijual adalah produk dari Danpac Pharma yang telah memperoleh izin edar dari Kemenkes. Produk ini dijual online dan tersedia di apotek-apotek.

Akurasi One Step HIV Test

One Step HIV Test memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yaitu mencapai 98% jika dilakukan dengan benar dan tepat waktu.

Namun, tingkat akurasi ini juga bergantung pada beberapa faktor, seperti cara penggunaan alat, waktu pemeriksaan, dan kondisi kesehatan seseorang. Jika alat digunakan dengan benar sesuai petunjuk, waktu pemeriksaan sudah melewati masa jendela (window period) yaitu 3 bulan setelah paparan, dan seseorang tidak memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat memengaruhi hasil tes (seperti kehamilan, penyakit autoimun, atau penggunaan obat tertentu), maka hasil tes akan lebih akurat.

Baca Juga: Mengungkap Masa Jendela (Window Period) dalam Tes HIV

Perlu diingat juga, bahwa hasil tes HIV mandiri tidak dapat dijadikan sebagai diagnosis pasti. Jika hasil tes menunjukkan reaktif, maka perlu dilakukan tes lanjutan di laboratorium untuk memastikan diagnosis.

Cara Penggunaan One Step HIV Test

Cara menggunakan One Step HIV Test cukup mudah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Buka kemasan alat tes dan keluarkan isinya.
  2. Bersihkan jari dengan alkohol dan biarkan kering.
  3. Tusuk jari dengan jarum lancet yang disediakan.
  4. Teteskan darah ke lubang pada alat tes.
  5. Tambahkan larutan buffer ke lubang lainnya pada alat tes.
  6. Tunggu selama 15-20 menit untuk melihat hasilnya.
  7. Baca hasilnya dengan melihat garis-garis pada alat tes.
  8. Jika muncul satu garis pada area C (control), berarti hasilnya negatif, artinya Anda tidak terinfeksi HIV.
  9. Jika muncul dua garis pada area C dan T (test), berarti hasilnya positif, artinya Anda terinfeksi HIV.
  10. Jika tidak ada garis sama sekali atau hanya ada garis pada area T, berarti hasilnya tidak valid, artinya tes gagal dan harus diulang dengan alat tes baru.

Tips Melakukan Tes HIV Mandiri

Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan tes HIV mandiri:

  • Lakukan tes HIV mandiri di tempat yang tenang dan nyaman.
  • Ikuti instruksi penggunaan alat tes dengan benar.
  • Ambil sampel darah dengan hati-hati agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Tunggu hasil tes dengan sabar.

Tindak Lanjut

Jika hasil tes HIV mandiri menunjukkan reaktif/positif, maka segera lakukan tes lanjutan di laboratorium untuk memastikan diagnosis. Sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis yang berpengalaman dalam penanganan HIV untuk mendapatkan saran tentang langkah selanjutnya dan pengobatan yang sesuai.

Baca Juga: Tes HIV Mandiri melalui Oral Fluid Test: Pilihan Tepat untuk Skrining HIV

Jika hasil tes negatif, tetaplah berhati-hati. Anda harus melakukan tes ulang setelah 3 bulan untuk memastikan hasilnya dikarenakan adanya kemungkinan masuk dalam masa jendela (window period). Selama itu, hindari perilaku berisiko yang dapat menularkan HIV, seperti berhubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum suntik, atau tindik dan tato dengan alat yang tidak steril. Lakukan tes HIV secara rutin.*

Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.

Bagikan artikel

Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.

Ira_Fatmawati_konselor2
Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terbaru

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.