Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.
PEP singkatan Post-Exposure Prophylaxis atau dalam bahasa Indonesia disebut Profilaksis Pasca-Pajanan (PPP). PEP adalah penggunaan obat antiretroviral dalam waktu 72 jam setelah kemungkinan terpapar HIV untuk mencegah infeksi HIV.
PEP efektif untuk mencegah HIV pada orang yang beresiko besar terpapar HIV, seperti:
PEP biasanya menggunakan kombinasi tiga obat antiretroviral (ARV), yaitu:
Kombinasi obat ini dapat mencegah HIV berkembang biak dan menginfeksi sel kekebalan tubuh.
Berdasarkan data dari Badan POM Republik Indonesia, berikut adalah merek obat yang tersedia di Indonesia yang mengandung Tenofovir disoproxil fumarate (TDF), Emtricitabine (FTC), dan Raltegravir (RAL) atau Dolutegravir (DTG):
Obat-obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan dapat diminum sekali sehari.
Efek samping PEP yang paling umum adalah mual, muntah, diare, dan kelelahan. Efek samping ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Jika Anda mengalami efek samping yang parah, Anda harus berbicara dengan dokter.
PEP harus diminum sesegera mungkin setelah kemungkinan terpapar HIV, yaitu dalam waktu 72 jam selama 28 hari. Jika Anda minum PEP lebih dari 72 jam, efektivitasnya akan berkurang.
Selama menggunakan PEP, pasien harus menghindari aktivitas seksual untuk mencegah penularan HIV ke orang lain.
Jika Anda tidak yakin apakah Anda perlu menggunakan PEP, Anda harus berbicara dengan dokter Anda.
Berbeda dengan PEP, jenis pencegahan HIV yang lain adalah PrEP, singkatan dari Pra-Exposure Prophylaxis atau Profilaksis Pra-pajanan. PrEP adalah penggunaan obat antiretroviral setiap hari untuk mencegah infeksi HIV.
PrEP efektif untuk mencegah HIV pada orang yang berisiko tinggi tertular HIV, seperti:
Baca artikel berikut untuk memahami PrEP lebih rinci: PrEP: Pilihan Pencegahan HIV untuk Orang Berisiko Tinggi
PrEP biasanya menggunakan kombinasi dua obat antiretroviral (ARV), yaitu:
Kombinasi obat ini dapat mencegah HIV berkembang biak dan menginfeksi sel kekebalan tubuh. Merek obat PrEP yang paling umum digunakan adalah:
Penting diingat, bahwa obat PEP maupun PrEP diperoleh melalui resep dokter.*
Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.
Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.
Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.