Penyebab HIV Reaktif: Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes HIV

Mengenal Rapid Test Hiv Dan Efektivitasnya
Ilustrasi

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel-sel T CD4+. Infeksi HIV dapat menyebabkan penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yang mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh dan rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

Pada umumnya, diagnosis HIV didasarkan pada hasil tes yang menunjukkan status HIV reaktif. Namun, hasil tes HIV reaktif tidak selalu menunjukkan keberadaan infeksi HIV aktif. 

Penyebab HIV Reaktif

  1. Infeksi HIV Aktif: Infeksi HIV aktif adalah penyebab paling umum dari hasil tes HIV reaktif. Ketika seseorang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus tersebut. Tes HIV umumnya mendeteksi keberadaan antibodi HIV dalam darah. Jika antibodi HIV terdeteksi, maka tes akan menunjukkan hasil reaktif.
  2. Kesalahan Tes: Terkadang, hasil tes HIV reaktif dapat disebabkan oleh kesalahan atau faktor teknis selama proses pengujian. Kesalahan ini bisa terjadi dalam pengambilan sampel darah, pengolahan sampel di laboratorium, atau interpretasi hasil oleh petugas medis. Dalam beberapa kasus, hasil tes yang salah positif (reaktif palsu) dapat terjadi, yang artinya hasil tes menunjukkan reaktif, padahal individu tersebut sebenarnya tidak terinfeksi HIV. Diperlukan pengujian melalui metode lain untuk memberikan keyakinan yang lebih valid. Pengujian melalui PCR adalah salah satu cara untuk tes HIV yang paling terpercaya.
  3. Beberapa orang yang telah terinfeksi HIV dan menjalani perawatan antiretroviral (ARV) yang efektif dapat memiliki hasil tes HIV reaktif meskipun virusnya tidak lagi aktif. Ini disebabkan oleh fakta bahwa ARV dapat menekan replikasi virus HIV, sehingga jumlah virus dalam tubuh menjadi sangat rendah. Namun, antibodi HIV masih dapat terdeteksi dalam darah, yang mengakibatkan hasil tes HIV reaktif.
  4. Infeksi HIV Dini: Setelah terinfeksi HIV, antibodi HIV tidak segera terdeteksi dalam darah. Ada periode waktu yang disebut periode jendela di mana tes HIV mungkin memberikan hasil negatif palsu, meskipun individu sebenarnya terinfeksi. Jika seseorang menjalani tes HIV selama periode jendela ini, hasilnya mungkin tidak akurat. Dalam kasus ini, tes ulangan setelah periode jendela diperlukan untuk memastikan keberadaan infeksi HIV.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes HIV

  1. Kehamilan: Kehamilan dapat memengaruhi hasil tes HIV pada wanita. Pada beberapa kasus, kehamilan dapat memicu respons antibodi yang meningkat, yang dapat menghasilkan hasil tes HIV reaktif palsu. Tes tambahan dan konsultasi medis diperlukan untuk memastikan status HIV yang sebenarnya.
  2. Penyakit Autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, dapat mempengaruhi hasil tes HIV. Sistem kekebalan tubuh yang hiperaktif pada kondisi ini dapat menyebabkan hasil tes HIV palsu positif.
  3. Transfusi Darah atau Transplantasi Organ: Pada beberapa kasus, seseorang yang menerima transfusi darah atau transplantasi organ dapat memiliki hasil tes HIV reaktif, meskipun mereka sebenarnya tidak terinfeksi HIV. Hal ini dapat terjadi jika donor darah atau organ memiliki antibodi HIV, yang dapat ditularkan ke penerima.

 

Hal penting lainnya adalah, jika telah melakukan tes HIV dan hasilnya menunjukkan “indeterminate,” itu berarti bahwa tes tersebut tidak memberikan hasil yang jelas atau pasti. Hasil yang tidak pasti atau indeterminate dapat terjadi dalam beberapa situasi.

Beberapa kemungkinan penyebab hasil indeterminate:

  1. Periode jendela: Tes HIV mungkin dilakukan terlalu awal setelah paparan virus, saat tubuh belum menghasilkan cukup antibodi untuk mendeteksinya. Dalam hal ini, tes yang indeterminate perlu diulang setelah beberapa waktu.
  2. Infeksi akut: Tes HIV dapat menghasilkan hasil indeterminate pada tahap awal infeksi akut. Pada tahap ini, virus baru-baru ini memasuki tubuh dan antibodi belum cukup terbentuk.
  3. Gangguan imun: Beberapa kondisi medis atau pengobatan tertentu dapat mempengaruhi respons imun seseorang dan menyebabkan hasil tes HIV menjadi indeterminate.

 

Hasil tes HIV reaktif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi HIV aktif, kesalahan tes, infeksi HIV yang hilang, infeksi HIV dini, kehamilan, penyakit autoimun, serta transfusi darah atau transplantasi organ.

Penting untuk melakukan tes HIV secara tepat dan konsultasi dengan tenaga medis yang berkompeten untuk menafsirkan hasil tes dengan benar. Tes ulang dan pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan keberadaan infeksi HIV yang akurat dan memulai langkah-langkah perawatan yang sesuai.*

Bagikan artikel

Bagi yang berminat melakukan konseling HIV (IMS & VCT) silakan kontak konselor Ira Fatmawati, S.Kep di link berikut:

Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Dokumen 17
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terbaru

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.