Kiat Menjalani Hidup dengan HIV/AIDS

Hidupdenganhiv

Mungkin kita baru dinyatakan HIV-positif atau terinfeksi HIV, sudah mengetahui sejak lama, atau kenal dekat dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Semua ini berarti kita hidup dengan HIV. Bisa jadi hal ini adalah kesulitan terbesar yang kita alami dalam hidup. Mesti bagaimana sekarang? 

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kita diberi tahu bahwa kita terinfeksi HIV. Ini berarti di dalam tubuh kita terdapat HIV serta antibodi untuk melawan infeksinya. Menjadi terinfeksi HIV bukan selalu berarti kita telah jatuh sakit, menjadi AIDS, atau sekarat. Beberapa orang hidup dengan HIV di dalam tubuhnya bisa sampai sepuluh tahun bahkan lebih.

Jangan  tergesa-gesa mengambil keputusan atau bertindak apa saja. Berikan waktu untuk menjadi lebih nyaman dengan hasil diagnosis. Jangan  terlalu  memikirkan masa depan – hidup sepenuhnya untuk  hari ini.

Pelajari dan ketahui berbagai hal tentang HIV/AIDS, sehingga kita memiliki cukup informasi mengenai apa yang sedang kita alami. 

HIV dan AIDS Tidak Sama

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih berat daripada biasanya.

Sistem Kekebalan Tubuh dan Antibodi

Sistem kekebalan tubuh kita bertugas untuk melindungi kita dari penyakit apa pun yang setiap hari menyerang kita.

Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh ketika benda asing ditemukan di tubuh manusia. Bersama dengan bagian sistem kekebalan tubuh yang lain, antibodi bekerja untuk menghancurkan penyebab penyakit, yaitu bakteri, jamur, virus, dan parasit.

Sistem kekebalan tubuh kita membuat antibodi yang berbeda- beda sesuai dengan kuman yang dilawannya. Ada antibodi khusus untuk semua penyakit, termasuk HIV. Antibodi khusus HIV inilah yang terdeteksi keberadaannya ketika hasil tes HIV kita dinyatakan positif.

Bagaimana Virus Ini Bekerja?

Di dalam tubuh kita terdapat sel darah putih yang disebut sel CD4. Fungsinya seperti sakelar yang menghidupkan dan memadamkan kegiatan sistem kekebalan tubuh, tergantung ada tidaknya kuman yang harus dilawan.

HIV yang masuk ke tubuh menularkan sel ini, ‘membajak’ sel tersebut, dan kemudian menjadikannya ‘pabrik’ yang membuat miliaran tiruan virus. Ketika proses tersebut selesai, tiruan HIV itu meninggalkan sel dan masuk ke sel CD4 yang lain. Sel yang ditinggalkan menjadi rusak atau mati. Jika sel-sel ini hancur, maka sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk melindungi tubuh kita dari serangan penyakit. Keadaan ini membuat kita mudah terserang berbagai penyakit.

Masa Tanpa Gejala

Setelah kita terinfeksi, kita tidak langsung sakit. Kita mengalami masa tanpa gejala khusus. Walaupun tetap ada virus di dalam tubuh kita, kita tidak mempunyai masalah kesehatan akibat infeksi HIV, dan merasa baik-baik saja. Masa tanpa gejala ini bisa bertahun-tahun lamanya.

Karena tidak ada gejala penyakit pada tahun-tahun awal terinfeksi HIV, sebagian besar Odha tidak tahu ada virus itu di dalam tubuhnya. Hanya dengan tes darah dapat kita mengetahui dirinya terinfeksi HIV.

Menjalani cara hidup yang baik dan seimbang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan dapat memperpanjang masa tanpa gejala.

Cara hidup ini termasuk makan makanan yang bergizi, kerja  dan istirahat yang seimbang, olahraga yang teratur tetapi tidak berlebihan, serta tidur yang cukup. Sebaiknya hindari merokok, memakai narkoba dan minum minuman beralkohol yang berlebihan. Jauhkan diri dari stres dan cobalah untuk selalu berpikir positif. Jangan menyalahkan diri – atau pun orang lain – karena kita terinfeksi HIV.

Bagaimana HIV Menular

HIV terdapat dalam sebagian cairan tubuh, yaitu:

  • darah
  • air mani
  • cairan vagina
  • air susu ibu (ASI)

HIV menular melalui:

  • berhubungan seks yang memungkinkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang terinfeksi HIV masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu hubungan seks yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan kemungkinan lebih kecil)
  • memakai jarum suntik secara bergantian dengan orang lain yang terinfeksi HIV
  • menerima transfusi darah dari donor yang terinfeksi HIV
  • dari ibu terinfeksi HIV ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui sendiri

Biasakan mempunyai sikat gigi dan pisau cukur sendiri, karena selain untuk kebersihan pribadi, jika terdapat darah akan ada risiko penularan virus lain yang menular melalui darah (misalnya hepatitis), bukan hanya HIV.

Tidak Semudah Itu Menular

HIV tidak menular melalui:

  • bersalaman, berpelukan
  • berciuman
  • batuk, bersin
  • memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar tidur, dll.
  • gigitan nyamuk
  • bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
  • memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.

HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Karena itu:

hidup bersama orang terinfeksi HIV bukanlah hal yang perlu ditakuti.

Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

Seks

Kita tidak perlu berhenti berhubungan seks hanya karena kita terinfeksi HIV, tetapi yang penting kita harus melakukannya secara aman.

Seks melalui vagina dan dubur dapat mengakibatkan kulit atau selaput alat kelamin luka atau lecet. Seks yang aman berarti menghindari agar darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV tidak masuk ke tubuh pasangan kita melalui luka atau lecet tadi. Ini berarti kita harus memakai kondom setiap kali bersanggama. Pada seks oral (memakai mulut), walaupun risikonya kecil, perlu diperhatikan bahwa luka atau radang pada mulut dan gusi dapat menjadi jalan masuk HIV.

‘HIV Stop di Sini’

Pasti tidak ada satu pun orang di antara kita yang ingin agar pasangan kita mengalami nasib seperti kita. Pasti kita ingin agar virus di tubuh kita tidak menular pada orang lain. Oleh karena itu, diluncurkan prakarsa ‘HIV Stop di Sini’, untuk memotong rantai penularan HIV.

Memang ada banyak tantangan terkait ‘HIV Stop di Sini’, yang dapat sulit dihadapi. Namun ada banyak manfaat buat kita bila kita berupaya untuk mendukung prakarsa ini, termasuk kesempatan untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai Odha.

Manfaat Seks Aman

  • Melindungi diri kita dari infeksi menular seksual misalnya gonore (GO) atau sifilis, yang akan mempengaruhi kesehatan kita
  • Melindungi pasangan seks kita dari HIV
  • Jika pasangan kita juga terinfeksi HIV, seks aman dapat menghindari kita terinfeksi ulang dengan tipe atau jenis HIV yang lain

Kondom

Memakai kondom dengan benar termasuk seks yang aman. Kondom yang dipakai secara benar adalah efektif untuk menghindari masuknya air mani, cairan vagina, atau darah ke dalam tubuh kita atau pasangan kita saat berhubungan seks. Jadi bukan sekadar menghindari kehamilan saja. Virus juga tidak dapat lewat atau menembusi kondom yang kondisinya baik.

Perhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada bungkus kondom. Waktu membuka bungkusnya, perhatikan jangan sampai kondom ikut tersobek. Pakai kondom begitu ereksi terjadi. Setelah ejakulasi, lepaskan kondom ketika penis masih tegang untuk menghindari air mani tumpah ke luar. Ikat kondom yang sudah terpakai dan buang di tempat sampah.

Pakai kondom baru tiap kali berhubungan seks.

Jika memakai pelicin, pakai yang berbahan dasar air, misalnya KY Jelly, Aquagel, atau Sutra lubricant. Jangan memakai pelicin yang mengandung minyak, misalnya baby oil atau krim pelembab tubuh, karena pelicin ini dapat mengakibatkan kondom rusak.*

Sumber: Buku “Hidup dengan HIV/AIDS”: Seri Buku Kecil HIV, Yayasan Spiritia, 2016.

Bagikan Artikel

Konsultasikan mengenai HIV dengan konselor terlatih melalui link di bawah ini.

Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Dokumen 17
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terkait

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.