PEP untuk Pencegahan HIV dan Jenis Obatnya

PEP adalah penggunaan obat ARV dalam waktu 72 jam selama 28 hari setelah kemungkinan terpapar HIV.

Daftar Isi

PEP singkatan Post-Exposure Prophylaxis atau dalam bahasa Indonesia disebut Profilaksis Pasca-Pajanan (PPP). PEP adalah penggunaan obat antiretroviral dalam waktu 72 jam setelah kemungkinan terpapar HIV untuk mencegah infeksi HIV.

PEP efektif untuk mencegah HIV pada orang yang beresiko besar terpapar HIV, seperti:

  • Orang yang berhubungan seks tanpa kondom dengan orang yang positif HIV
  • Orang yang tertusuk jarum suntik yang mungkin terinfeksi HIV.
  • Orang yang berhubungan seks dengan orang lain yang tidak dikenal.
  • Orang yang dilecehkan secara seksual.
  • Tenaga medis yang tertusuk jarum suntik yang mungkin terinfeksi HIV.

Jenis Obat PEP

PEP biasanya menggunakan kombinasi tiga obat antiretroviral (ARV), yaitu:

  • Tenofovir disoproxil fumarate (TDF)
  • Emtricitabine (FTC)
  • Raltegravir (RAL) atau Dolutegravir (DTG)

Kombinasi obat ini dapat mencegah HIV berkembang biak dan menginfeksi sel kekebalan tubuh.

Berdasarkan data dari Badan POM Republik Indonesia, berikut adalah merek obat yang tersedia di Indonesia yang mengandung Tenofovir disoproxil fumarate (TDF), Emtricitabine (FTC), dan Raltegravir (RAL) atau Dolutegravir (DTG):

  • Stribild (Gilead Sciences): obat ARV yang disetujui oleh Badan POM pada tahun 2012. Stribild adalah kombinasi empat obat ARV dalam satu tablet.
  • Juluca (Gilead Sciences): adalah obat ARV yang disetujui oleh Badan POM pada tahun 2017. Juluca adalah kombinasi dua obat ARV dalam satu tablet.
  • Odefsey (Gilead Sciences): adalah obat ARV yang disetujui oleh Badan POM pada tahun 2016. Odefsey adalah kombinasi tiga obat ARV dalam satu tablet.
  • Biktarvy (Gilead Sciences): adalah obat ARV yang disetujui oleh Badan POM pada tahun 2018. Biktarvy adalah kombinasi empat obat ARV dalam satu tablet.

Obat-obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan dapat diminum sekali sehari.

Efek Samping PEP

Efek samping PEP yang paling umum adalah mual, muntah, diare, dan kelelahan. Efek samping ini biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Jika Anda mengalami efek samping yang parah, Anda harus berbicara dengan dokter.

Bagaimana Menggunakan PEP?

PEP harus diminum sesegera mungkin setelah kemungkinan terpapar HIV, yaitu dalam waktu 72 jam selama 28 hari. Jika Anda minum PEP lebih dari 72 jam, efektivitasnya akan berkurang.

Selama menggunakan PEP, pasien harus menghindari aktivitas seksual untuk mencegah penularan HIV ke orang lain.

Jika Anda tidak yakin apakah Anda perlu menggunakan PEP, Anda harus berbicara dengan dokter Anda.

Perbedaan PEP dengan PrEP

Berbeda dengan PEP, jenis pencegahan HIV yang lain adalah PrEP, singkatan dari Pra-Exposure Prophylaxis atau Profilaksis Pra-pajanan. PrEP adalah penggunaan obat antiretroviral setiap hari untuk mencegah infeksi HIV.

PrEP efektif untuk mencegah HIV pada orang yang berisiko tinggi tertular HIV, seperti:

  • Orang yang berhubungan seks dengan orang yang positif HIV
  • Orang yang menyuntikkan narkoba
  • Pekerja seks
  • Orang yang memiliki infeksi menular seksual (IMS)

Baca artikel berikut untuk memahami PrEP lebih rinci: PrEP: Pilihan Pencegahan HIV untuk Orang Berisiko Tinggi

Jenis Obat PrEP

PrEP biasanya menggunakan kombinasi dua obat antiretroviral (ARV), yaitu:

  • Tenofovir disoproxil fumarate (TDF)
  • Emtricitabine (FTC)

Kombinasi obat ini dapat mencegah HIV berkembang biak dan menginfeksi sel kekebalan tubuh. Merek obat PrEP yang paling umum digunakan adalah:

  • Truvada.
  • Descovy
  • Ricovir (tersedia di Kimia Farma)
  • Emtrivir (tersedia di Kimia Farma).
  • Merek obat lainnya yang mengandung kombinasi TDF dan FTC.

 

Penting diingat, bahwa obat PEP maupun PrEP diperoleh melalui resep dokter.*

Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.

Bagikan artikel

Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.

Ira_Fatmawati_konselor2
Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terbaru

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.