Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.
Lidah berwarna putih adalah salah satu gejala yang sering dikhawatirkan sebagai tanda HIV. Apakah hal tersebut benar?
HIV dapat menyebabkan berbagai macam gejala, termasuk lidah berwarna putih. Namun, lidah berwarna putih tidak selalu merupakan tanda HIV.
Ada beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan lidah berwarna putih, seperti:
Lidah berwarna putih yang disebabkan oleh HIV biasanya muncul sebagai lapisan putih atau bercak yang tebal dan tidak rata di lidah. Lapisan ini dapat terlihat seperti rambut, sehingga kondisi ini juga dikenal dengan nama oral hairy leukoplakia.
Oral hairy leukoplakia disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr, yang merupakan virus yang umum terdapat pada tubuh manusia. Namun, infeksi virus Epstein-Barr dapat menjadi lebih serius pada orang yang terinfeksi HIV.
Hal tersebut dikarenakan HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga orang yang terinfeksi HIV memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi leukoplakia. Oleh karena itu, lidah berwarna putih dapat menjadi salah satu tanda awal HIV.
Baca juga: Mengenali Ciri-Ciri HIV pada Kemaluan
Selain lidah berwarna putih, orang yang terinfeksi HIV juga dapat mengalami gejala lain, seperti:
Gejala-gejala tersebut umumnya muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah seseorang terinfeksi HIV.
Baca juga: Mengenali Gejala Awal HIV yang Bisa Muncul Setelah Paparan Pertama
Seseorang akan mengalami gejala HIV sekitar 2 hingga 4 minggu setelah terpapar virus. Gejala ini bisa berlangsung selama 1 hingga 2 minggu, dan bisa mirip dengan gejala flu atau infeksi virus lainnya.
Namun, tidak semua orang mengalami gejala awal HIV. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apa pun sama sekali.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda terinfeksi HIV adalah dengan melakukan tes HIV. Tes HIV tersedia secara gratis di berbagai tempat, termasuk klinik kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan pusat konseling HIV.
Jika Anda mengalami lidah berwarna putih, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis infeksi HIV.
Pada tahap awal, HIV dapat diobati dengan obat antiretroviral (ARV). ARV dapat membantu mengontrol pertumbuhan virus dan mencegah perkembangan penyakit.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes HIV secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko tertular HIV.*
Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.
Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.
Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.