Tes HIV Mandiri melalui Oral Fluid Test: Pilihan Tepat untuk Skrining HIV

Home01pix

Pengembangan teknologi di bidang kesehatan terus mengalami perkembangan pesat, termasuk dalam upaya pencegahan dan deteksi virus HIV. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan tes cairan oral untuk skrining HIV, yang dikenal sebagai Oral Fluid Test (OFT).

Apa itu Oral Fluid Test?

Oral Fluid Test adalah metode diagnostik yang memanfaatkan cairan mulut sebagai sampel untuk mendeteksi keberadaan HIV dalam tubuh. Sampel yang diambil adalah cairan mulut atau cairan gusi pasien, yang kemudian dianalisis untuk mendeteksi adanya antibodi atau antigen HIV.

Metode ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode tradisional, di mana dalam metode tradisional darah diambil melalui jarum suntik. Alasan untuk memilih oral fluid daripada tes darah umumnya dilakukan oleh individu yang tidak suka darah mereka diambil dan mengurangi risiko dari biohazard. 

Cara Kerja OFT

OFT bekerja dengan mendeteksi antibodi HIV dalam cairan mulut. Antibodi HIV adalah protein yang dihasilkan oleh tubuh untuk melawan virus HIV. OFT dapat mendeteksi antibodi HIV dalam cairan mulut dalam waktu yang relatif singkat, yaitu sekitar 20 menit.

Tes HIV yang menggunakan spesimen oral fluid mendeteksi antibodi HIV dalam Oral Mucosal Transudate (OMT). Oral fluid sering dianggap sama dengan air liur, padahal terdapat perbedaan penting. Konsentrasi antibodi dalam air liur (yang dihasilkan oleh kelenjar air liur) secara signifikan lebih rendah daripada OMT (cairan crevicular, atau plasma yang merembes dari gusi). Maka, disarankan mengambil sampel cairan mulut untuk tes OFT dari cairan gusi.

Akurasi OFT

OFT memiliki akurasi yang tinggi, yaitu sekitar 99%. Hal ini berarti bahwa OFT dapat mendeteksi keberadaan HIV dengan tingkat akurasi tinggi. OFT dapat digunakan untuk skrining HIV pada orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV, seperti orang yang memiliki pasangan seksual berisiko, orang yang menggunakan narkoba suntik, dan orang yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.

Keunggulan OFT

OFT memiliki beberapa keuntungan dibandingkan metode skrining HIV lainnya, di antaranya:

  • Non-invasif, yaitu tidak memerlukan pengambilan darah atau cairan tubuh lainnya.
  • Mudah digunakan, dapat dilakukan oleh siapa saja. Di Indonesia, biasanya dilakukan oleh komunitas atau LSM penjangkau.
  • Hasilnya dapat diperoleh dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 20 menit.

Kekurangan OFT

OFT memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  • Hanya dapat mendeteksi antibodi HIV, tidak dapat mendeteksi virus HIV secara langsung.
  • Tidak dapat mendeteksi HIV pada orang yang baru terinfeksi HIV, yaitu dalam waktu masa jendela (Window Period), di 3-6 minggu setelah terinfeksi.

Alat Tes OFT

Tes HIV melalui spesimen cairan oral dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah produk yang disetujui oleh FDA:

  1. OraSure® HIV-1 Oral Specimen Collection Device (disetujui pada tahun 1994) adalah alat pengumpulan spesimen cairan oral untuk digunakan dengan tes skrining imunoassay (IA) berbasis laboratorium, Oral Fluid Vironostika® HIV-1 Microelisa System (disetujui pada tahun 1994).
  2. OraQuick® ADVANCE Rapid HIV-1/2 Antibody Test, disetujui pada tahun 2004. Perangkat yang sama pada tahun 2012 dikemas ulang dalam sistem tes dengan nama “OraQuick® In-Home HIV Test”. Alat  ini mendeteksi antibodi, baik terhadap HIV-1 dan HIV-2.
  3. Dual Path Platform® HIV-1/2 point-of-care test yang memanfaatkan semua matriks darah dan cairan oral sebagai spesimen (disetujui tahun 2012).

Diperlukan Tes Tambahan 

Jika hasil uji cairan mulut menunjukkan kemungkinan infeksi HIV, pengujian tambahan dengan metode yang lebih akurat, seperti pengambilan sampel darah, diperlukan untuk konfirmasi. 

Setelah melakukan tes melalui OFT, pasien disarankan melakukan tes dengan metode lain di fasilitas kesehatan terpercaya, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium tes, untuk memvalidasi dan mengkonfirmasi hasil tes OFT dan untuk konseling apa yang harus dilakukan jika hasilnya positif HIV.*

Ikuti artikel Konseling HIV di Google News, klik di Sini.

Bagikan artikel

Konsultasikan mengenai IMS dan HIV dengan konselor terlatih Ira Fatmawati, S.Kep melalui link di bawah ini.

Konselor HIV (Ira Fatmawati, S.Kep.)
Dokumen 17
Sertifikat Konselor HIV
Artikel terbaru

Copyright (2021), konselinghiv.com, Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.